Monday, July 18, 2011

Menunggu

Menunggu dirimu bagaikan menunggu salju turun di jakarta, tidak akan pernah datang.
Menunggu dirimu bagaikan mendayung dari jakarta menuju belanda, tidak akan pernah sampai.
Menunggu dirimu bagaikan mencari cincin didalam lautan, entah kapan akan mencapainya.

Aku menunggumu dengan setiap detak jantungku yang bedetak.
Aku menunggumu dengan setiap hembusan nafasku.
Aku menunggumu dengan setiap langkah yang ku jalani.

Entah kapan akan ku berhenti menunggu, menunggu sesuatu yang tak pasti.
Aku akan berhenti menunggumu saat hatiku yang berkata "aku selesai menunggumu"
Tahun berganti tahun tidak mengubah diriku untuk menunggu.
Namun, tahun ke tahun pun engkau tidak pernah datang.

Aku tetap menunggu dengan rasa yang sama, rasa yang dulu.
Aku tetap menunggu dengan kepingan hatiku yang tersisa, yang kau patahkan dan entah kepingan yang lain dimana.
Aku tetap menunggu walaupun pikiranku pun berkata engkau tidak akan pernah datang.

Ku biarkan hati ini lelah menunggu, lalu aku akan berhenti.
Ku biarkan diriku bermimpi tentang kedatanganmu, itu indah walaupun hanya ada di mimpi malam.

Aku masih percaya bahwa engkau akan kembali, walaupun mungkin besok, lusa, minggu depan, tahun depan, ataupun masa depan.
Yang aku ingin engkau tahu adalah rasa ini masih sama seperti dahulu, dan aku tetap menunggu dirimu.

No comments:

Post a Comment