Monday, May 24, 2010

Tanya Hati

aku lelah berjalan tanpa tujuan
aku bimbang tanpa kepastian
aku galau karena sang pujaan hati
aku menangis karena tak sanggup
aku tertatih karena tak mampu lagi berjalan
aku membenci karena tak sanggup lagi mencinta
aku terdiam tak lagi dapat berbicara
hati meronta siapa peduli?

ku bilas mukaku dengan air keran kamar mandi
aku melihat wajah usang di seberang kaca
menatap kosong tanpa arti
tetesan air mata turun tak tertahankan
terisak pedih karena sayatan luka

Termenung di belantara jendela kamar
menenggok ke atas terlihat pusaran langit
tak ada bintang dan tak ada bulan
mereka sedang berwisata ke langit lain

hati bertanya tanya namun tak ada jawaban
ku coba teriakan maksud hati namun tak sanggup menatap wajah
luka yang tertinggal tak menemukan tambalan
entah sampai kapan aku akan begini

akan ku tunggu sampai bulan dan bintang kembali ke langitku
dan akan ku oyak badannya agar ia menjawab tanya hatiku
ku harap mereka kembali sebelum waktuku habis di sini

Ingin kusudahi apa yang ku rasa
bukan... tidak dengan mati, tentu tidak..
ingin mencari tambatan di hati yang lain, bukan dia..

Sayatan ini akan berbekas dan tak dapat hilang
Hingga seseorang mengobati goresan yang ada
Hingga seseorang menjawab tanya hatiku yang tak pernah di jawab olehnya
Hingga hati seseorang membawa hatiku dan tak dilepaskan lagi

Tak banyak pintaku sebelum waktuku habis
hanya ingin sang pujaan menjawab tanya hatiku
tak perlu ia mengatakan hal manis, yang ku butuh ia menjawab
tak perlu seribu alasan manis, lebih baik 1 alasan pahit dan terjawab
tak perlu ia menjawab sambil menggoreskan senyuman, kecut wajah pun tak apa
agar hatiku tenang sebelum akan lama lagi aku melihat sosok sang pujaan

No comments:

Post a Comment